Bawang Merah Meningkat 75%

Bawang Merah yang saya tanam ada 2 jenis yakni jenis Lokal dan Philipine dengab luas lahan 190 are atau 1,9 Ha. Umur tanaman bawang bervariasi, yakni ada yang berumur 55 hari (di lahan seluas 80 are) dan 30 hari 35 hari (pada lahan seluas 110 are). 
Untuk produk NASA yang telah saya gunakan adalah pupuk seperti Super NASA, POC NASA dan Hormonik, serta Pengendali hama organik seperti PESTONA dan Virexi. Saya sudah menggunakan produk-produk NASA ini 2 kali dalam 1 tahun (2 musim tanam bawang). 
Dan dengan luas lahan 1,9 Ha ini saya sudah menghabiskan produk pupuknya yakni Super NASA 1 botol, Hormonik 10 botol, POC NASA 10 botol, PESTONA 10 botol dan Virexi 1 box.

Super NASA digunakan sebelum bibit ditanam. Super NASA disiramkan ke bedengan secara merata. POC NASA dan Hormonik (dosis sesuai label) disemprotkan saat tanaman mulai berumur 30 hari diulangi tiap 5 hari sekali dicampur pengendali hama alami NASA. 
Selain produk dari NASA lahan ini juga menggunakan pupuk makro (NPK) sebanyak 7 Kwintal. Tanaman bawang ini saya tanam pada musim kemarau, luas 80 are yang kurang air sedangkan luas 110 are agak terjamin aimya. Namun itu tidak masalah karena ternyata pertumbuhan tanaman bagus dan sehat.

Manfaat yang saya rasakan setelah saya menggunakan produk NASA diantaranya
  • Panen agak lebih cepat, sebelum menggunakan produk NASA panen biasanya umur 75 - 80 hari, tetapi setelah menggunakan produk NASA panen diperpendek menjadi 65 hari.
  • Kualitas daun lebih bagus dan kuat,
  • Umbi makin merah mengkilap, jumlah umbi rata-rata 10 - 15 umbi, padahal dulu sebelum gunakan produk NASA rata-rata hanya 5 -6 umbi saja.
Perkiraan panen hampir dipastikan akan mencapai 20 ton, sebelum menggunakan produk NASA paling banyak 15 ton. Jadi dari gambaran tersebut diatas, maka dapat saya simpulkan keuntungan setelah menggunakan produk NASA jika harga 1 Kg bawang merah = Rp. 6000:
  • Panen menggunakan NASA 20 ton       =  Rp. 120.000.000,-
  • Panen tanpa gunakan NASA  15 ton     =  Rp.    90.000.000,-
  • Keuntungan hasil 5 ton                      =  Rp.   30.000.000,-

Sektor pertanian pada saat sekarang menupakan saiah satu sector andalan NIB, maka dengan adanya produk N@SA saya pribadi sangat berterima kasih sekali karena dapat membantu peningkatan produksi di sektor pertanian. Terima Kasih NASA

Mahdi (Petani Bawang Merah)
Ds. Jembatan Kembar, Kec. Lembar,
Kab. Lombok Barat NTB

Panen Semangka Super, Rata-rata 15 KG


Boleh percaya boleh tidak,panen buah semangka di Purworejo tidak pernah melebihi 10 kg sebelum ini,bahkan jika ada yang lebih dari 10 kg malah menimbulkan ketakutan bagi petaninya.”Disini kepercayaan terhadap hal gaib sangat kental,kalau ada semangka berbuah lebih dari 10 kg,apalagi sampai 15 kg,petani malah ketakutan,tidak berani panen.Karena kepercayaan dari nenek moyang,daerah sini tidak mungkin panen sebagus itu,jika kok ternyata ada panen sebesar itu,ada pemikiran pasti diinginkan ratu kidul,jadi tidak berani dipanen.Kami hanya ambil yang kecil-kecil,yang besarnya lebih dari 10 kg kami bersihkan,kami bungkus dengan kain kafan,diberi doa,lalu dikubur,”demikian penjelasan Bpk Turasman.

“Saya pun kemarin juga begitu pak,melihat semangka saya besar-besar,awalnya saya sedih.Tapi setelah dijelaskan bahwa pertumbuhan yang cepat dan buah yang lebih besar ini faktor penggunaan Produk NASA,baru saya bisa bernafas lega.Tradisi tetap saya penuhi,semangka yang paling besar tetap saya kubur,tapi sisanya saya jual.Kemarin saya mengubur semangka yang beratnya sekitar 17 kg pak,”ujar Pak Turasman.

Memang sebelumnya rata-rata tanaman semangka di daerah Purworejo bagian selatan tidak begitu bagus.Setelah semangka 1pakai Produk NASA ternyata bisa lebih bagus.Hal ini secara ilmiah bisa dijelaskan karena faktor kandungan unsur hara lengkap yang ada di Produk NASA dan kandungan hormon perangsang tumbuh seperti auksin,sitokinin dan giberelin.

Cara aplikasi Produk NASA yakni POP SUPERNASA 1 sdm + 10 liter air disiramkan secara merata,POC NASA disemprotkan 3 tutup/tangki dicampur dengan HORMONIK 1 tutup/tangki.Sampai panen ini telah menghabiskan 8 botol POC NASA,4 botol HORMONIK,14 POP SUPERNASA.

Menurut Pak Turasman,berat semangka yang pakai Produk NASA jauh lebih berat daripada yang tidak pakai.Panjang buah mencapai 31 cm,berat buah 15 kg bahkan ada yang 17 kg,biasanya berat hanya 4-6 kg.Rata-rata berat 13 kg.Selain itu daun semangka yang pakai Produk NASA tetap bertahan hijau dan segar,sementara yang lainnya sudah mengering dan coklat.

semangka turasman1“Mudah-mudahan Produk NASA bisa berguna untuk membuka mata petani di daerah saya,bahwa sebenarnya kalau bercocok tanam dengan benar dan modern,hasil bisa lebih bagus,tidak sekedar hanya pasrah dan mengandalkan pola budidaya tradisional, ujar Pak Turasman menutup perbincangan.

Teknis Budidaya Bawang Merah

Bawang merah (Allium cep`) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Agar sukses budidaya bawang merah kita dihadapkan dengan berbagai masalah (resiko) di lapangan. Diantaranya cara budidaya, serangan hama dan penyakit, kekurangan unsur mikro, dll yang menyebabkan produksi menurun. Memperhatikan hal tersebut, PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu penyelesaian permasalahan tersebut. Salah satunya dengan peningkatan produksi bawang merah secara kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K - 3 ), sehingga petani dapat berkarya dan berkompetisi di era perdagangan bebas.

A. PRA TANAM
1. Syarat Tumbuh
Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan, tekstur sedang sampai liat. Jenis tanah Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5, ketinggian 0-400 mdpl, kelembaban 50-70 %, suhu 25-320 C

2. Pengolahan Tanah
Pupuk kandang disebarkan di lahan dengan dosis 0,5-1 ton/ 1000 m2
Diluku kemudian digaru (biarkan + 1 minggu)
Dibuat bedengan dengan lebar 120 -180 cm
Diantara bedengan pertanaman dibuat saluran air (canal) dengan lebar 40-50 cm dan kedalaman 50 cm.
Apabila pH tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.
Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1 bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan 1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan. '

3. Pupuk Dasar
Berikan pupuk : 2-4 kg Urea + 7-15 kg ZA + 15-25 kg SP-36 secara merata diatas bedengan dan diaduk rata dengan tanah.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 dicampur rata dengan tanah di bedengan.

Siramkan pupuk SUPER NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 10 botol/1000 m2 dengan cara :
- alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
- alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 lt diberi 1 sendok peres makan Super Nasa untuk menyiram 5-10 meter bedengan.
Biarkan selama 5 - 7 hari
4. Pemilihan Bibit
  • Ukuran umbi bibit yang optimal adalah 3-4 gram/umbi.
  • Umbi bibit yang baik yang telah disimpan 2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya)
  • Umbi bibit harus sehat, ditandai dengan bentuk umbi yang kompak (tidak keropos), kulit umbi tidak luka (tidak terkelupas atau berkilau)
B. FASE TANAM
1. Jarak Tanam
Pada Musim Kemarau, 15 x 15 cm, varietas Ilocos, Tadayung atau Bangkok
Pada Musim Hujan 20 x 15 cm varietas Tiron

2. Cara Tanam
Umbi bibit direndam dulu dalam larutan NASA + air ( dosis 1 tutup/lt air )
Taburkan GLIO secara merata pada umbi bibit yg telah direndam NASA
Simpan selama 2 hari sebelum tanam
Pada saat tanam, seluruh bagian umbi bibit yang telah siap tanam dibenamkan ke dalam permukaan tanah. Untuk tiap lubang ditanam satu buah umbi bibit.

C. AWAL PERTUMBUHAN ( 0 - 10 HST )
1. Pengamatan Hama
Waspadai hama Ulat Bawang ( Spodoptera exigua atau S. litura), telur diletakkan pada pangkal dan ujung daun bawang merah secara berkelompok, maksimal 80 butir. Telur dilapisi benang-benang putih seperti kapas.

Kelompok telur yang ditemukan pada rumpun tanaman hendaknya diambil dan dimusnahkan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan VIREXI atau VITURA . Biasanya pada bawang lebih sering terserang ulat grayak jenis Spodoptera exigua dengan ciri terdapat garis hitam di perut /kalung hitam di leher, dikendalikan dengan VIREXI.

Ulat tanah . Ulat ini berwarna coklat-hitam. Pada bagian pucuk /titik tumbuhnya dan tangkai kelihatan rebah karena dipotong pangkalnya. Kumpulan ulat pada senja/malam hari. Jaga kebersihan dari sisa-sisa tanaman atau rerumputan yang jadi sarangnya. Semprot dengan PESTONA.
Penyakit yang harus diwaspadai pada awal pertumbuhan adalah penyakit layu Fusarium. Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan menguningnya daun bawang, selanjutnya tanaman layu dengan cepat (Jawa : ngoler). Tanaman yang terserang dicabut lalu dibuang atau dibakar di tempat yang jauh. Preventif kendalikan dengan GLIO.

2. Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan pertama dilakukan umur 7-10 HST dan dilakukan secara mekanik untuk membuang gulma atau tumbuhan liar yang kemungkinan dijadikan inang hama ulat bawang. Pada saat penyiangan dilakukan pengambilan telur ulat bawang

Dilakukan pendangiran, yaitu tanah di sekitar tanaman didangir dan dibumbun agar perakaran bawang merah selalu tertutup tanah. Selain itu bedengan yang rusak atau longsor perlu dirapikan kembali dengan cara memperkuat tepi-tepi selokan dengan lumpur dari dasar saluran (di Brebes disebut melem).

3. Pemupukan pemeliharaan/susulan

Dosis pemupukan bervariasi tergantung jenis dan kondisi tanah setempat. Jika kelebihan Urea/ZA dapat mengakibatkan leher umbi tebal dan umbinya kecil-kecil, tapi jika kurang, pertumbuhan tanaman terhambat dan daunnya menguning pucat. Kekurangan KCl juga dapat menyebabkan ujung daun mengering dan umbinya kecil.

Pemupukan dilakukan 2 kali
( dosis per 1000 m2 ) :
  • 2 minggu : 5-9 kg Urea+10-20 kg ZA+10-14 kg KCl
  • 4 minggu : 3-7 kg Urea+ 7-15 kg ZA+12-17 kg KCl
Campur secara merata ketiga jenis pupuk tersebut dan aplikasikan di sekitar rumpun atau garitan tanaman. Pada saat pemberian jangan sampai terkena tanaman supaya daun tidak terbakar dan terganggu pertumbuhannya.
Atau jika dipergunakan Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) dosis ± 20 kg/ 1000 m2 diberikan pada umur ± 2 minggu.

4. Pengairan
Pada awal pertumbuhan dilakukan penyiraman dua kali, yaitu pagi dan sore hari. Penyiraman pagi hari usahakan sepagi mungkin di saat daun bawang masih kelihatan basah untuk mengurangi serangan penyakit. Penyiraman sore hari dihentikan jika persentase tanaman tumbuh telah mencapai lebih 90 %
Air salinitas tinggi kurang baik bagi pertumbuhan bawang merah
Tinggi permukaan air pada saluran ( canal ) dipertahankan setinggi 20 cm dari permukaan bedengan pertanaman

D. FASE VEGETATIF ( 11- 35 HST )
1. Pengamatan Hama dan Penyakit
Hama Ulat bawang, S. litura dan S. exigua
Thrips, mulai menyerang umur 30 HST karena kelembaban di sekitar tanaman relatif tinggi dengan suhu rata-rata diatas normal. Daun bawang yang terserang warnanya putih berkilat seperti perak Serangan berat terjadi pada suhu udara diatas normal dengan kelembaban diatas 70%. Jika ditemukan serangan, penyiraman dilakukan pada siang hari, amati predator kumbang macan. Populasi diatas ambang ekonomi kendalikan dengan BVR atau PESTONA.

Penyakit Bercak Ungu atau Trotol, disebabkan oleh jamur Alternaria porii melalui umbi atau percikan air dari tanah. Gejala serangan ditandai terdapatnya bintik lingkaran konsentris berwarna ungu atau putih-kelabu di daun dan di tepi daun kuning serta mongering ujung-ujungnya. Serangan pada umbi sehabis panen mengakibatkan umbi busuk sampai berair dengan warna kuning hingga merah kecoklatan. Jika ada hujan rintik-rintik segera dilakukan penyiraman. Preventif dengan penebaran GLIO.

Penyakit Antraknose atau Otomotis, disebabkan oleh jamur Colletotricum gloesporiodes. Gejala serangan adalah ditandai terbentuknya bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan yang akan menyebabkan patahnya daun secara serentak (istilah Brebes: otomatis). Jika ada gejala, tanaman terserang segera dicabut dibakar dan dimusnahkan. Untuk jamur yang ada didalam tanah kendalikan dengan GLIO

Penyakit oleh virus.
- Gejalanya pertumbuhan kerdil, daun menguning, melengkung ke segala arah dan terkulai serta anakannya sedikit. Usahakan memakai bibit bebas virus dan pergiliran tanaman selain golongan bawang-bawangan.

Busuk umbi oleh bakteri.
- Umbi yang terserang jadi busuk dan berbau. Biasa menyerang setelah dipanen. Usahakan tempat yang kering.
- Busuk umbi/ leher batang oleh jamur.
- Bagian yang terserang jadi lunak, melekuk dan berwarna kelabu. Jaga agar tanah tidak terlalu becek (atur drainase).
- Untuk pencegahan hama-penyakit usahakan pergiliran tanaman dengan jenis tanaman lain (bukan golongan Bawang-bawangan. PESTISIDA Kimia digunakan sebagai alternatif terakhir untuk mengatasi serangan hama-penyakit.

2. Pengelolaan Tanaman
- Penyiangan kedua dilakukan pada umur
30-35 HST dilanjutkan pendagiran, pembumbunan dan perbaikan bedengan yang rusak.

- Penyemprotan POC NASA dengan dosis 4-5 tutup/tangki tiap 7-10 hari sekali mulai 7 hari setelah tanam hingga hari ke 50-55. Mulai hari ke 35 penyemprotan ditambah HORMONIK dengan dosis 1-2 tutup/ tangki (dicampurkan dengan NASA).
- Pengairan, penyiraman 1x per hari pada pagi hari, jika ada serangan Thrips dan ada hujan rintik-rintik penyiraman dilakukan siang hari.

E. PEMBENTUKAN UMBI ( 36 - 50HST )
Pada fase pengamatan HPT sama seperti fase Vegetatif, yang perlu diperhatikan adalah pengairannya. Butuh air yang banyak pada musim kemarau sehingga perlu dilakukan penyiraman sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.

F. PEMATANGAN UMBI ( 51- 65 HST )

Pada fase ini tidak begitu banyak air sehingga penyiraman hanya dilakukan sehari sekali yaitu pada sore hari.

G. PANEN DAN PACA PANEN
1. Panen
  • 60-90 % daun telah rebah, dataran rendah pemanenan pada umur 55-70 hari, dataran tinggi umur 70 - 90 hari.
  • Panen dilakukan pada pagi hari yang cerah dan tanah tidak becek
  • Pemanenan dengan pencabutan batang dan daun-daunnya. Selanjutnya 5-10 rumpun diikat menjadi satu ikatan (Jawa : dipocong)
2. Pasca Panen
- Penjemuran dengan alas anyaman bambu (Jawa : gedeg). Penjemuran pertama selama 5-7 hari dengan bagian daun menghadap ke atas, tujuannya mengeringkan daun. Penjemuran kedua selama2-3 hari dengan umbi menghadap ke atas, tujuannya untuk mengeringkan bagian umbi dan sekaligus dilakukan pembersihan umbi dari sisa kotoran atau kulit terkelupas dan tanah yang terbawa dari lapangan. Kadar air 89 85 % baru disimpan di gudang.
- Penyimpanan, ikatan bawang merah digantungkan pada rak-rak bambu. Aerasi diatur dengan baik, suhu gudang 26-290C kelembaban 70-80%, sanitasi gudang.

Tentang Natural Nusantara

Sekilas Tentang NASA.
PT NATURAL NUSANTARA (PT NASA) berdiri sejak Oktober 2002 di Yogyakarta. Sejak lahir, telah memiliki visi " Menuju Indonesia Raya Makmur berkomitmen untuk bergerak memajukan agrokomplek. Mengingat Indonesia sebagai negara luas, agraris dan mayoritas masyarakat terjun di dunia agro-dalam artian luas.
Agro kompleks (Pertanian, Peternakan, Perikanan) adalah bidang yang menyangkut makhluk hidup dan lingkungan sehingga pengelolaannya harus bijaksana dan memperhatikan semua aspek terkait diantaranya aspek obyeknya sendiri (tanaman, hewan dan ikan), aspek lingkungan dan aspek manusia (petani dan konsumen). Dengan demikian apapun teknologi yang dipergunakan pada agro kompleks harus memenuhi syarat K-3 :
1. Kuantitas.
Mampu menaikkan produktivitas (bobot panen meningkat)
2. Kualitas.
Mampu menaikkan kualitas (rasa, aroma, warna, rendemen, keawetan hasil panen, rendah atau bebas dari senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan
3. Kelestarian.
Mampu menjaga kelestarian lingkungan sehingga secara jangka panjang produktivitas tetap terjaga dan tidak menimbulkan kerusakan dan pencemaran.